Bahasa Ibu dan Rasa Rendah Diri

Kemampuan berbahasa asing masih menjadi salah satu kebanggaan tersendiri,

Rasa rendah diri dalam berbahasa ibu, baik bahasa daerah maupun bahasa nasional, bahasa Indonesia, sudah menjadi fenomena yang cukup mengkhawatirkan.

Bahasa daerah yang dianggap tidak mempunyai segi ekonomi lambat laun hancur tergerus oleh bahasa Indonesia. Pada sisi yang lain, bahasa Indonesia pun juga tergerus oleh bahasa asing, terutama bahasa Inggris.

Seyogyanya, bahasa merupakan salah satu pokok penting dalam kehidupan berbudaya. Bahasa menjadi penggerak komunikasi dan menjadi gerbang terdepan menjaga budaya. Bahasa dan budaya pun bagai api dengan asap, jika bahasa tidak dipergunakan lagi maka budaya juga akan hilang lenyap.

Keadaan ini cukup membuat pianis terkemuka, Ananda Sukarlan, terperangah dan sangat menyayangkan adanya rasa rendah diri jika berbicara bahasa ibu.

https://www.youtube.com/watch?v=e5qOdHaAJ00

Bangsa kita sudah sejak lama sangat cair dalam menerima budaya lain, berbagai bidang, dari penganan hingga musik merupakan leburan dari berbagai budaya. Masa keterbukaan informasi melalui jejaring internet juga menjadi masa penting saat bahasa

http://www.nytimes.com/2010/07/26/world/asia/26indo.html?_r=0

Komentar

Postingan Populer