Gabungan Kata dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia

Tulisan ini diambil dari Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) Tahun 2015


1. Unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, ditulis terpisah.. Misalnya:
























duta besarmodel linear
kambing hitampersegi panjang
orang tuarumah sakit jiwa
simpang empatmeja tulis
mata acaracendera mata


2. Gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian ditulis dengan membubuhkan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya. Misalnya:
















anak-istri pejabatanak istri-pejabat
ibu-bapak kamiibu bapak-kami
buku-sejarah barubuku sejarah-baru


3. Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis terpisah jika mendapat awalan atau akhiran. Misalnya:

bertepuk tangan
menganak sungai
garis bawahi
sebar luaskan



4. Gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis serangkai. Misalnya:

dilipatgandakan
meng
garisbawahi
me
nyebarluaskan
peng
hancurleburan
per
tanggungjawaban



5. Gabungan kata yang sudah padu ditulis serangkai. Misalnya:



























































acapkalihulubalangradioaktif
adakalanyakacamatasaptamarga
apalagikasatmatasaputangan
bagaimanakilometersaripati
barangkalimanasukasediakala
beasiswamataharisegitiga
belasungkawaolahragasukacita
bilamanapadahalsukarela
bumiputraperibahasasyahbandar
darmabaktiperilakuwiraswata
dukacitapuspawarna

Komentar

Postingan Populer